Baca

Tokoh utama dalam cerita Si Manis Jembatan Ancol

Gambar
Tokoh utama dalam cerita ini adalah seorang pemuda bernama Ahmad. Dia dikenal sebagai seseorang yang jujur, pekerja keras, dan cerdas. Ahmad tumbuh dalam keluarga yang sederhana namun penuh kasih sayang. Ayahnya seorang petani sedangkan ibunya seorang guru di sebuah sekolah dasar. Ahmad selalu tekun belajar dan memperoleh nilai yang sangat baik di sekolah. Ia juga rajin membantu orang tua di sawah dan selalu siap membantu orang yang membutuhkannya. Meskipun hidup dalam keadaan yang sulit, Ahmad selalu berusaha untuk tetap optimis dan tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Hal ini membuat Ahmad menjadi sosok yang dikagumi oleh banyak orang. Akhir Kata Si Manis Jembatan Ancol , kita bisa menyimpulkan bahwa kebahagiaan sejati tidak selalu berasal dari hal-hal materialistis atau uang. Selain itu, kisah ini juga mengajarkan kita tentang pentingnya bersikap jujur dan memiliki hati yang tulus dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Meskipun terkadang terdapat rintangan da...

Novel Bukti Papih Alina Mendua


 





Bukti Papih Alina Mendua


"Mas, aku udah dapet baju ini mas. Coba kita cari nodanya, aroma parfumnya juga berbeda, seingatku bukan begini parfum papih," Alina sibuk mencari yang dia ingin tahu.


"Iya Dek, yang sabar ya Dek, kamu pasti kuat dalam menghadapinya," ucap Lutfi.


"Astagfirullah papih," air mata Alina tak terbendung lagi, ketika melihat noda merah yang suaminya katakan tadi di kemeja papih.


"Tenang Dek, kamu harus tenang, ini baru bukti pertama yang kamu ketahui. Sebenarnya ini bukti yang kedua, yang pertama percakapan yang mas dengar di mobil, sayangnya mas tak memiliki rekamannya." Lutfi melihat Alina menangis tersedu sedu, ia mendekat dan kepala Alina jatuh di bahunya.


Alina tak menyangka papihnya memiliki wanita kedua, sebagai anak, ia merasa sakit hati bila ibundanya dikhianati.

Lutfi berusaha menenangkan istrinya dengan mengusap bahunya. Aroma sabun dan sampo istrinya tercium di hidung Lutfi. Ini pertama kali Lutfi menyentuh Alina.


Tak lama Alina mulai tenang dan ia segera bangun lalu mengelap air matanya, Alina merasa malu dengan Lutfi.


"Maaf ya mas, kalau kamu tahu tentang keluargaku dan terlibat dalam masalah ini."


"Sudah, nanti kita akan tanyakan papih akan kemana pekan depan, kita akan ikuti dan cari tahu siapa wanita itu."


"Iya mas, nanti kita akan mulai drama di meja makan, mas bawa ponsel untuk merekam ya. Kita akan cari bukti selanjutnya."


"Siap Dek, jangan sampai ketahuan ya. Mas Do'akan lancar ya, hapus air matamu dengan tisu, ini tisunya, supaya kamu enggak keliatan habis nangis," ucap Lutfi.


"Iya mas, terimakasih doanya." Alina mengusap wajahnya dengan tisu dan tersenyum di hadapan Lutfi.


"Selamat pagi Papih dan Mamih. Lagi pada sarapan ya?" Alina menarik kursi yang ada di sebelah papihnya.


"Iya nih Lin, ayo dong sarapan bersama, mana suamimu?" Papih menanyakan mas Lutfi.


"Mas, mas Lutfi kesini dong, dicariin nih sama papih," ucap Alina yang sudah memulai dramanya. Ia seolah-olah seperti pasangan suami istri yang mesra.


"Iya Dek, ini mas lagi siap-siap buat anter kamu," Lutfi duduk di sebelah Alina, ia mulai mengeluarkan rekaman dan dipegang dengan tangan kirinya yang berada di bawah meja.


"Mamih wajahnya sudah berseri-seri kembali, pasti karena papih sudah pulang ya? So sweet deh," ledek Alina pada mamihnya.


"Iya Alina, mamih kangen papih soalnya," ucap mamih yang masih terlihat cantik. Entah apa yang membuat papih Alina mendua, padahal istri di hadapannya adalah istri yang sholihah dan setia.


"Papih di rumah berapa hari, Pih?"


"Tiga hari Lin, papih mau berangkat ke Jogjakarta hari Senin pekan depan," ucap Papih.


"Wow asyik ya pih, disana pasti banyak kawasan wisata yang bagus. Ada Candi Prambahan, Candi Borobudur, Pantai Parangtritis, Pasar Malioboro, kita bulan madu kesana yuk, Mas?" ucap Alina kepada suaminya, tentunya Lutfi terkaget dengan apa yang dibicarakan istrinya, Alina pintar sekali dalam melakoni drama.


"Iya, pastinya dong sayang, kita kan memang belum bulan madu," tangan kiri Lutfi mengelus tangan Alina, tangan kanannya memeluknya, agar tampak mesra di hadapan kedua orang mertuanya. Alina membelalakan matanya, tapi Lutfi mengerlipkan ekor matanya agar Alina diam.

Lutfi menggunakan kesempatan dalam kesempitan Alina.


Usai sarapan, mereka kembali ke kamar untuk bersiap-siap.


"Alina, lihatlah aku mendapatkan foto papihmu di aplikasi biru bersama seorang wanita," Lutfi duduk di hadapan laptop. Dari kemarin ia memang kesulitan mencari akun dari papih Alina, karena akunnya berbeda dengan nama aslinya.


"Innalillahi, mas foto itu, foto itu," air mata Alina mengalir di pipi nya kembali, ia menunjuk foto profile yang berada di dalam gambar itu. Foto berdua bergandengan tangan dengan seorang wanita yang tak dikenalnya.


"Lihat Dek, mereka sudah menikah tahun lalu, pantas saja, mas mendengar papih menanyakan anaknya dengan wanita itu di dalam mobil."


"Astagfirullah, hatiku sakit mas, sebagai anak kandungnya, aku merasa dikhianati. Bagaimana mamih yang melihatnya."


"Kamu harus kuat dan tegar dalam menjalani ujian ini, ingat ya kamu enggak sendiri, ada Mas yang akan menemanimu." Ucap Lutfi kepada sang istri.


"Ya mas, terimakasih ya."


"Sama-sama sayang," Lutfi mengucapkan kata-kata manis pada Alina.


"Apa sih Mas! Ayo, kayanya mas mau anter aku ke kampus, satu minggu kedepan aku akan menjalani ujian akhir semester nih. Semoga kejadian yang aku ketahui ini tidak memperngaruhi prestasimu di kampus." Alina mengalihkan pembicaraan.


"Kamu pasti bisa!!!"


Mobil Lutfi yang sederhana, sudah terparkir di kampus Alina, sungguh tak menyangka ada Reihan yang menunggu Alina.


"Mas, Reihan benar-benar ingin kenal sama kamu, Mas, itu lihat, dia sudah berdiri di depan mobilnya," Alina mengatakannya dengan terbata.


"Oh, yaudah aku akan turun mengenalkan diri sebagai suamimu," Alina mencegah Lutfi mengatakan hal demikian.


"Jangan mas, ingat perjanjian kita!" Alina mengingatkan.


"Oke tuan Putri, demi tuan Putri, Raja akan menurutinya."


Lutfi dengan gagahnya menuruni mobil dengan kacamata hitamnya dan mendatangi Reihan.



#Novel #Alina

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Verifikasi Foto e-KTP Kartu Prakerja

Tokoh utama dalam cerita Si Manis Jembatan Ancol

Mengenal Jenis Jenis Awan Yang Ada Di Langit